Sejarah sebagai kisah adalah sebuah pendekatan yang menekankan pentingnya struktur naratif, dengan fokus utama pada bagaimana masa lalu dikenang dan bagaimana hal itu dibentuk dan diceritakan kembali oleh masa kini.
Sejarah sebagai kisah juga melihat cara-cara bagaiman cerita digunakan untuk membentuk pemahaman kita tentang masa lalu, serta bagaimana sejarah dapat digunakan untuk membentuk pemahaman kita tentang masa kini.
Sejarah umumnya dipahami sebagai studi tentang masa lalu, sebuah kronologi peristiwa dan orang-orang yang telah membentuk dunia. Sejarah adalah bidang studi yang sering dianggap berbeda dari penulisan kreatif fiksi naratif dan bentuk imajinatif lainnya.
Sejarah juga pada dasarnya adalah sebuah kisah atau cerita, dan sudut pandangnya adalah salah suatu narasi.
Penggunaan istilah kisah dalam membangun memori sejarah telah banyak dibahas dalam literatur. White (1991) berpendapat bahwa kisah adalah alat yang ampuh untuk membangun makna dan memahami masa lalu.
Dia berpendapat bahwa mengisahkan sejarah memungkinkan kita mengubah masa lalu menjadi cerita yang koheren dan bermakna. Dia juga mencatat bahwa narasi sejarah dapat digunakan untuk menciptakan pemahaman bersama tentang masa lalu dan ingatan kolektif tentang peristiwa dan orang.
Ilmuwan lain berpendapat bahwa kisah memiliki peran yang kuat dalam membangun pemahaman kita tentang sejarah dan ingatan kolektif kita tentangnya (Barthes, 1972; Baudrillard, 1981; Connerton, 2010; Ricoeur, 1984).
Mereka berpendapat bahwa bentuk-bentuk naratif dari kisah sejarah dapat digunakan untuk membangun ingatan kolektif tentang masa lalu dan bertujuan membentuk pemahaman kita tentangnya. Dengan menciptakan kisah masa lalu yang kohesif, metode narasi dapat membantu menciptakan pemahaman bersama tentang masa lalu dan memori kolektif tentangnya.
Selain itu, para ahli sejarah berpendapat bahwa kisah memiliki peran yang kuat dalam membentuk interpretasi kita tentang sejarah. Barthes (1972) berpendapat bahwa kisah dapat digunakan untuk menciptakan pemahaman tertentu tentang sejarah, yang seringkali bias atau terdistorsi.
Dia berpendapat bahwa kisah dapat digunakan untuk menciptakan interpretasi sejarah tertentu dan untuk membentuk pemahaman kita tentangnya. Demikian pula, Ricoeur (1984) berpendapat bahwa kisah dapat digunakan untuk membangun interpretasi tertentu tentang sejarah masa lalu dan bertujuan untuk membentuk pemahaman kolektif kita tentangnya.
Sejarah sebagai kisah mengungkap kekuatan narasi untuk membentuk pemahaman kita tentang masa lalu dan memori kolektif kita tentangnya. Melalui kisah, kita dapat membangun pemahaman yang lebih kuat tentang sejarah dan ingatan tentangnya.
Kisah dapat digunakan untuk membuat narasi yang kohesif dan bermakna, dan membentuk pemahaman kita tentang sejarah. Selain itu, kisah dapat digunakan untuk membuat interpretasi tertentu dari sejarah.
Dengan menciptakan kisah naratif yang bias atau terdistorsi, kita dapat membentuk pemahaman kolektif kita tentang sejarah dan menciptakan interpretasi tertentu terhadapnya. Kisah dapat digunakan untuk membuat interpretasi tertentu tentang sejarah dan membentuk pemahaman yang luas tentangnya.
Jadi, kisah dapat digunakan untuk membangun dan membentuk pemahaman kita tentang sejarah dan ingatan kolektif kita tentang masa lalu. Kisah dapat digunakan untuk menciptakan pemahaman tentang sejarah yang kohesif, bermakna, dan dibagikan, serta untuk menciptakan interpretasi tertentu.
Dengan menggunakan bentuk-bentuk kisah naratif untuk membentuk pemahaman kita tentang sejarah, kita dapat menciptakan ingatan kolektif tentangnya yang bisa diceritakan dan bermakna bagi yang mendengar.