Materi Makalah Tentang Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran​

Penawaran
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran​

Selamat datang kembali di blog sodiqi.com, dalam artikel edisi kali ini kita akan membahas beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembuatan penawaran, dari pertimbangan keuangan hingga dampak psikologis negosiasi.


A. Apa Itu Faktor?

Dalam buku "Business, Government and Society: A Managerial Perspective" disebutkan bahwa faktor adalah suatu elemen atau kondisi situasi yang berkontribusi pada hasilnya.


Faktor-faktor dapat merujuk pada elemen internal dan eksternal dari situasi tersebut. Faktor internal meliputi sumber daya dan kemampuan organisasi, sedangkan faktor eksternal dapat merujuk pada lingkungan, seperti konteks ekonomi, politik, dan sosial.


Faktor merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan bagaimana kinerja organisasi atu bisnis dan keputusan yang akan direalisasikan.


Dalam sebuah penawaran, suatu faktor merupakan unsur atau syarat yang harus dipenuhi agar penawaran tersebut dapat terealisasi sesuai perencanaan. Faktor-faktor dapat mencakup harga, ketentuan pembayaran, waktu pengiriman, persyaratan atau batasan lainnya.


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran

A. Situasi Keuangan

Situasi keuangan seseorang atau perusahaan dapat berdampak besar pada penawaran yang dapat mereka terima. Situasi keuangan perusahaan dapat menentukan apakah mereka memiliki sumber daya untuk membuat penawaran atau tidak, dan jika mereka melakukannya, berapa banyak yang mampu mereka tawarkan.


Situasi keuangan dapat memengaruhi kemampuan untuk bernegosiasi, seperti apakah mereka memiliki dana yang tersedia untuk membuat penawaran kompetitif atau untuk menutupi biaya awal.


1. Peran Inflasi

Inflasi memiliki dampak terhadap situasi keuangan. Inflasi dapat mengikis nilai tabungan, menurunkan daya beli, dan menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan. Inflasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan suku bunga yang lebih tinggi dan biaya pinjaman yang lebih tinggi, yang dapat mengurangi jumlah uang yang tersedia bagi konsumen dan bisnis untuk pengeluaran atau investasi.


Inflasi juga dapat menyebabkan penurunan nilai investasi, seperti saham dan obligasi, karena investor mencari pengembalian yang lebih tinggi untuk mengimbangi efek inflasi.


Inflasi berpengaruh signifikan terhadap nilai suatu penawaran. Ketika harga naik, nilai penawaran dapat menurun, terutama jika penawaran tidak disesuaikan untuk memperhitungkan inflasi.


Sebuah perusahaan dapat menawarkan kontrak dengan harga tetap, tetapi jika biaya barang dan jasa meningkat karena inflasi, penawaran tersebut mungkin tidak kompetitif jika dibandingkan dengan harga pasar barang dan jasa.


Ketika harga barang dan jasa naik, perusahaan dapat menyesuaikan penawaran mereka untuk memperhitungkan inflasi dan tetap kompetitif. Perusahaan juga dapat menggunakan kontrak jangka pendek dengan harga variabel, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan nilai penawaran sebagai respons terhadap perubahan tingkat inflasi.


2. Suku Bunga

Suku bunga merupakan faktor penting dalam menentukan penawaran untuk situasi keuangan. Suku bunga rendah membuat peminjaman uang lebih murah dan mendorong orang untuk berinvestasi, sementara suku bunga yang tinggi dapat membuat pinjaman lebih mahal dan menghambat investasi.


Suku bunga juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi, yang mempengaruhi nilai uang. Ketika suku bunga rendah, orang mungkin lebih cenderung membeli barang-barang mewah, yang dapat meningkatkan pengeluaran dan berdampak pada ekonomi secara keseluruhan.


3. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah faktor utama yang mempengaruhi tawaran perusahaan dalam situasi keuangan. Biaya bahan dapat mempengaruhi harga produk, jumlah keuntungan yang dihasilkan, dan jumlah uang yang dapat diinvestasikan ke dalam pasar.


Biaya bahan baku juga merupakan faktor utama dalam struktur biaya perusahaan, karena dapat mempengaruhi jumlah biaya overhead yang dapat dialokasikan untuk proses produksi.


Ketika biaya bahan baku meningkat, maka dapat menyebabkan biaya yang lebih tinggi untuk produksi barang dan jasa, serta harga yang lebih tinggi kepada konsumen. Hal ini dapat menyebabkan penurunan penjualan dan profitabilitas.


Sebaliknya, jika biaya bahan baku menurun, biaya produksi juga dapat menurun nantinya akan mengarah pada harga yang lebih rendah dan peningkatan keuntungan. Maka, biaya bahan baku mempengaruhi tawaran perusahaan dalam situasi keuangan.


B. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran suatu produk atau layanan. Biaya tenaga kerja dapat bervariasi secara drastis tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi bisnis, jenis pekerja yang dipekerjakan, dan jumlah jam kerja.


Upah dan tunjangan harus dipertimbangkan saat membuat penawaran. Jika upah dan tunjangan terlalu tinggi maka bisa menyebabkan biaya penawaran menjadi terlalu mahal bagi pelanggan.


Jika upah dan tunjangan terlalu rendah, itu bisa menyebabkan karyawan tidak bahagia. Karena itu, penting untuk mempertimbangkan biaya tenaga kerja saat membuat suatu penawaran.


1. Kenaikan Upah

Kenaikan upah dalam biaya tenaga kerja dapat memiliki efek signifikan pada penawaran yang dibuat oleh pelaku bisnis. Peningkatan biaya tenaga kerja dapat menyebabkan biaya operasional yang lebih tinggi untuk bisnis, mengurangi margin keuntungan dan lebih sulit untuk menawarkan harga yang kompetitif.


Hal ini dapat mengakibatkan pelaku bisnis perlu memikirkan untuk menaikkan harga untuk menutupi peningkatan biaya upah, yang dapat menurunkan permintaan untuk barang atau jasa.


Disamping itu, kenaikan upah dapat kesejahteraan yang lebih tinggi bagi mereka yang sudah bekerja, tapi menghasilkan biaya ekstra untuk pemilik bisnis. Sehingga kenaikan upah dapat berdampak besar pada tawaran yang dibuat oleh pelaku bisnis.


2. Kebijakan Pelatihan dan Retensi

Kebijakan pelatihan dan retensi adalah faktor utama dalam mempengaruhi biaya tenaga kerja suatu organisasi atau bisnis. Kebijakan pelatihan memberi karyawan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk menjadi sukses dalam pekerjaan mereka, sementara kebijakan retensi membantu mengurangi pergantian dan menurunkan biaya yang berkaitan dengan attrition.


Kebijakan pelatihan dan retensi sering kali mengambil alih item-item seperti paket kompensasi dan tunjangan yang kompetitif, waktu liburan yang sesaui, dan setting kerja yang fleksibel.


Kebijakan ini juga dapat mencakup langkah-langkah untuk membantu memastikan kepuasan dan keterlibatan karyawan, seperti peluang pengembangan karir, program pelatihan, dan program reward.


Kebijakan pelatihan dan retensi memiliki dampak langsung pada biaya tenaga kerja, karena perusahaan harus menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan pelatihan.


Organisasi yang berinvestasi dalam kebijakan pelatihan lebih cenderung memiliki tenaga kerja yang lebih terampil dan penuh motivasi, sehingga menguntungkan dalam hal produktivitas yang lebih baik.


C. Permintaan Konsumen

Permintaan konsumen adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi penawaran di pasar. Ketika permintaan untuk suatu produk atau layanan tinggi, perusahaan memiliki kesempatan untuk menaikkan harga mereka sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.


Sedangkan ketika permintaan rendah, perusahaan seringkali harus menurunkan harga untuk menarik pembeli dan meningkatkan penjualan. Jika sebuah perusahaan merasa bahwa tidak memiliki cukup permintaan untuk produk mereka, mereka dapat memutuskan untuk menarik penawaran mereka.


Adapun perubahan permintaan konsumen dapat mempengaruhi ketersediaan produk atau layanan tertentu. Jika permintaan meningkat, perusahaan dapat memutuskan untuk meningkatkan produksi mereka atau menawarkan lebih banyak varietas. Sebaliknya, ketika permintaan menurun, perusahaan dapat memutuskan untuk mengurangi produksi mereka atau berhenti menawarkan produk tertentu.


1. Daya beli

Daya beli memainkan peran penting dalam mempengaruhi penawaran suatu produk atau layanan. Konsumen dengan daya beli yang lebih tinggi cenderung menuntut produk yang lebih mahal atau berkualitas lebih tinggi, yang dapat menyebabkan harga lebih tinggi atau peningkatan permintaan ketersediaan produk tertentu.


Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan produk dengan harga lebih tinggi untuk menarik konsumen dengan daya beli yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan kenaikan harga dan berkurangnya pasokan produk yang lebih murah.


Sementara itu, konsumen dengan daya beli yang lebih rendah mungkin tidak dapat membeli produk yang lebih mahal, menciptakan kekurangan produk yang lebih terjangkau. Dengan memahami daya beli konsumennya, perusahaan dapat menyesuaikan penawarannya untuk memenuhi permintaan pasar dengan lebih baik.


2. Riset pasar

Riset pasar terkait permintaan konsumen merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan ketika menentukan penawaran untuk suatu produk atau layanan. Riset pasar dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dicari konsumen, kebutuhan dan preferensi mereka, dan bagaimana mereka menanggapi berbagai jenis penawaran.


Riset pasar juga dapat membantu mengidentifikasi target pasar potensial, membantu mengembangkan strategi pemasaran, dan menginformasikan pengembangan produk dan layanan baru.


Dengan memahami permintaan konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, perusahaan dapat memperoleh wawasan berharga tentang apa yang harus mereka tawarkan dan cara terbaik untuk memasarkan dan mendistribusikannya. Oleh karena itu, riset pasar merupakan langkah penting untuk memahami permintaan konsumen sebagai faktor yang dapat mempengaruhi penawaran.


Foktor Lain

Berikut Faktor-faktor populer lain yang dapat mempengaruhi penawaran:

1. Pasar: Kondisi pasar, termasuk permintaan untuk produk atau layanan dan harga terupdate akan mempengaruhi penawaran.

2. Produk & layanan: Kualitas dan fitur produk dan layanan juga akan mempengaruhi penawaran.

3. Target audiens: Target audiens dan preferensi mereka akan mempengaruhi penawaran.

4. Persaingan: Penawaran pesaing dan kondisi kompetitif juga akan memengaruhi penawaran.

5. Waktu: Waktu dapat menjadi faktor penting saat membuat penawaran, karena urgensi penawaran dapat memengaruhi penerimaan.

6. Merek: Kekuatan merek dapat menjadi faktor penting dalam menentukan penawaran.

7. Pengiriman: Opsi pengiriman yang tersedia bagi pelanggan dapat menjadi faktor penentu dalam penerimaan penawaran.

8. Lokasi: Lokasi properti merupakan faktor penting dalam menentukan penawaran. Jika properti terletak di area yang diinginkan, dengan sekolah, toko, dan fasilitas yang bagus, maka penawarannya kemungkinan akan lebih tinggi.

9. Kondisi Pasar: Kondisi pasar saat ini akan mempengaruhi penawaran. Jika pasar panas, maka penawarannya kemungkinan akan lebih tinggi.

10. Kondisi Properti: Kondisi properti akan mempengaruhi penawaran. Jika properti dalam kondisi baik, maka penawarannya kemungkinan akan lebih tinggi.

11. Pembiayaan: Pembiayaan dapat berperan dalam penawaran. Jika pembeli dapat memperoleh pembiayaan, maka penawarannya kemungkinan akan lebih tinggi.

12. Motivasi Penjual: Motivasi penjual juga dapat memengaruhi penawaran. Jika penjual sangat termotivasi untuk menjual, maka penawarannya kemungkinan akan lebih tinggi.

13. Anggaran Pembeli: Anggaran pembeli juga akan mempengaruhi penawaran. Jika pembeli memiliki anggaran terbatas, maka penawarannya cenderung lebih rendah.

Terimakasih, semoga bermanfaat...
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama