Faktor Kriminogen dan Ciri-cirinya Pada Pembanngunan Yang Tidak Terencana

faktor kriminogen

Apakah pembangunan yang tidak terencana sebagai faktor kriminogen {alertSuccess}

Pembangunan yang tidak terencana dengan bijak bisa saja dapat menjadi faktor kriminogen dalam masyarakat.

Ketika pembangunan dilakukan tanpa perencanaan yang memadai, berbagai masalah sosial dan ekonomi dapat muncul, sehingga menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk aktivitas yang mengandung unsur pelanggaran.


Kawasan amburadul

Pembangunan yang tidak terencana sering kali menghasilkan kawasan yang tidak teratur dan tidak terawat.

Infrastruktur yang buruk, seperti jalan yang rusak atau pencahayaan yang minim, menciptakan lingkungan yang gelap dan terisolasi, yang mempermudah terjadinya hal-hal yang tidak di-inginkan.

Kurangnya pemeliharaan dan perawatan fasilitas umum juga dapat memberikan kesan bahwa daerah tersebut tidak terurus, sehingga menciptakan peluang bagi para pelaku yang melanggar norma dan aturan.


Kesenjangan keadilan

Pembangunan yang tidak terencana juga dapat mengakibatkan ketidakadilan sosial dan kesenjangan ekonomi.

Saat pembangunan hanya berfokus pada daerah tertentu atau kelompok masyarakat yang kaya, sementara daerah lain diabaikan, kesenjangan ekonomi dan kesempatan hidup akan semakin melebar. 

Ketidakadilan sosial dapat menciptakan ketegangan dan frustrasi di antara masyarakat yang merasa terpinggirkan, yang pada gilirannya dapat memicu tindakan yang tidak diinginkan sebagai bentuk perlawanan atau alternatif akhir.

Pembangunan yang tidak terencana juga seringkali tidak mempertimbangkan kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat.

Misalnya, kalau tidak ada pemikiran yang memadai tentang perumahan terjangkau atau lapangan kerja yang cukup, masyarakat akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Dalam situasi seperti itu, beberapa individu mungkin terdorong untuk mencari jalan pintas dengan terlibat dalam aktivitas yang dilarang, seperti perdagangan barang terlarang atau mengambil hak orang lain, sebagai cara untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik.


Diferensiasi sosial

Pembangunan yang tidak terencana juga dapat menghasilkan pemisahan sosial yang signifikan antara berbagai kelompok masyarakat.

Pemisahan ini dapat terjadi secara geografis, ekonomis, atau etnis. Ketika kelompok-kelompok ini hidup terpisah satu sama lain, adanya ketidakpercayaan dan ketegangan sosial meningkat, menciptakan lingkungan yang rentan terhadap konflik dan pertengkaran.

Maka dari itu, pembangunan yang tidak terencana memiliki dampak negatif yang terasa pada keamanan dan stabilitas masyarakat.

Kerusakan infrastruktur, ketidakadilan sosial, kesenjangan ekonomi, ketidakpuasan kebutuhan dasar, dan pemisahan sosial adalah beberapa contoh dari bagaimana pembangunan yang tidak terencana dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kegiatan yang melanggar aturan.

Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan perencanaan yang matang dan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses pembangunan untuk meminimalkan risiko kriminogen yang terkait.


Ciri-ciri kriminogen dan cara mengatasinya

Berikut adalah beberapa ciri-ciri kriminogen dan cara mengatasi nya dalam tata kelola pembangunan:


1. Kesenjangan sosial dan ekonomi

Kesenjangan yang mencolok antara kelompok masyarakat dapat menjadi faktor kriminogen.

Untuk mengatasi ini, pemerintah harus menerapkan kebijakan yang mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, seperti program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, dan kesetaraan akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan lapangan kerja.


2. Infrastruktur yang buruk

Infrastruktur yang tidak memadai dapat menciptakan lingkungan yang rentan terhadap tindakan yang melanggar di tengah masyarakat.

Upaya perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur harus menjadi prioritas dalam tata kelola pembangunan.

Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait harus memastikan bahwa jalan, pencahayaan, transportasi publik, dan fasilitas umum lainnya berfungsi dengan baik dan aman.


3. Kurangnya partisipasi masyarakat

Ketika masyarakat tidak terlibat dalam proses pembangunan, hal itu dapat menciptakan ketidakpuasan dan ketegangan sosial yang dapat memicu alternatif yang tidaj diharapkan.

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan melalui mekanisme keterlibatan yang inklusif dan transparan dapat membantu mengurangi faktor kriminogen ini.


4. Kegagalan pemantauan dan penegakan hukum

Kurangnya pemantauan dan penegakan hukum yang efektif dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan kegiatan melanggar aturan berkembang.

Menguatkan sistem penegakan hukum, melibatkan masyarakat dalam program keamanan komunitas, dan meningkatkan kerjasama antara lembaga penegak hukum dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi faktor kriminogen ini.


5. Ketidakadilan dan diskriminasi

Ketidakadilan sosial dan diskriminasi terhadap publik dapat menjadi pemicu tindakan yang tidak diharapkan oleh pemerintah.

Pemangku kebijakan mesti menerapkan kebijakan dan program yang menghormati hak asasi manusia, melawan diskriminasi, dan mempromosikan inklusi sosial.

Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga merupakan faktor penting dalam mengatasi ketidakadilan dan diskriminasi ini.


6. Lingkungan yang tidak terawat

Daerah yang terbengkalai, tidak terawat, dan kurang penerangan dapat menciptakan kesempatan bagi pelaku pelanggaran.

Mengembangkan dan memelihara ruang publik yang aman, bersih, dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi faktor kriminogen ini.

Program kebersihan lingkungan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban dapat memberikan hasil yang positif jua.

Dalam rangka mengatasi kriminogen dalam tata kelola pembangunan, penting untuk menerapkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan.

Hal ini melibatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk merancang kebijakan yang mempertimbangkan aspek keadilan sosial, pemberdayaan ekonomi, lingkungan yang aman, partisipasi masyarakat, dan penegakan hukum yang efektif.

Akhir Kata...
Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses pembangunan dan mengadopsi pendekatan yang bijak, kita dapat mengurangi faktor kriminogen dan menciptakan pembangunan masyarakat yang lebih aman, adil, dan berkelanjutan.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama