Hubungan Fenomena Pasar Terapung Banjarmasin dengan Revolusi Pertanian Neolitik

Pasar terapung banjarmasin
Sumber: canva.com

Fenomena pasar terapung di Banjarmasin, sebagian besar yang menjadi produk penjualannya merupakan hasil dari aktivitas pertanian. Berdasarkan aktivitas perdagangan di pasar terapung tersebut, maka jenis revolusi pertanian yang sesuai adalah... {alertSuccess}

(A) revolusi pertanian paleolitik
(B) revolusi pertanian neolitik
(C) revolusi pertanian pertama
(D) revolusi pertanian kedua

Jawaban yang paling sesuai dari soal diatas adalah pilihan jawaban (B). Karena inti dari pertanyaan diatas adalah perdagangan yang dihasilkan dari aktifitas pertanian.


Pembahasan Soal

Revolusi pertanian neolitik adalah periode di mana manusia beralih dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan makanan menjadi gaya hidup yang lebih menetap, dengan mengembangkan pertanian sebagai mata pencaharian utama.

Di masa tersebut, manusia sudah mempelajari dan menguasai teknik bercocok tanam, domestikasi hewan, dan pembuatan peralatan pertanian.

Pasar terapung di Banjarmasin mencerminkan aktivitas perdagangan yang didominasi oleh hasil-hasil pertanian.

Kehadiran pasar itu menunjukkan adanya produksi pertanian yang cukup besar dan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Para petani menjual hasil panen mereka, seperti padi, sayuran, buah-buahan, dan hasil pertanian lainnya, kepada pembeli yang datang menggunakan perahu.

Dalam revolusi pertanian neolitik, manusia mulai mengembangkan pertanian sebagai sumber utama mata pencaharian.

Mereka mulai mengelola lahan, menanam tanaman, dan memelihara hewan secara terencana.

Selain itu, perdagangan juga menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka, di mana surplus hasil pertanian dapat diperdagangkan dengan barang-barang dari daerah lain.

Pasar terapung di sungai Banjarmasin menggambarkan interaksi perdagangan yang dijalankan oleh para petani dalam kegiatan pertanian mereka. Mereka menggunakan perahu sebagai sarana untuk bertransaksi dan berdagang.

Hal ini mencerminkan adanya perkembangan sosial dan ekonomi di masyarakat, di mana perdagangan- pertanian menjadi bagian integral dalam kehidupan harian.

Dengan demikian, melihat adanya aktivitas perdagangan berbasis pertanian dalam pasar terapung di daerah Banjarmasin, pilihan jawaban (B) yaitu revolusi pertanian neolitik adalah yang paling tepat.

Karean revolusi pertanian neolitik menggambarkan peralihan kegiatan ekonomi masyarakat dari perburuan dan pengumpulan makanan menjadi pertanian dan perdagangan hasil pertanian.


Materi Tambahan

Berikut ini materi tambahan yang muncul dari pilihan jawaban yang lain untuk menegaskan kebenaran jawaban dan memperluas wawasan kita.


Apa Itu Revolusi Pertanian Paleolitik?

Revolusi pertanian paleolitik mengacu pada periode awal sejarah manusia di mana peralihan dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan makanan menjadi lebih terfokus pada pertanian pertama kali terjadi.

Pada masa itu, manusia mulai mempelajari dan menguasai teknik-teknik pertanian awal yang sederhana. Meskipun belum sekompleks revolusi pertanian neolitik, periode ini memiliki peranan penting dalam perkembangan masyarakat prasejarah.

Dalam revolusi pertanian paleolitik, manusia masih hidup sebagai pemburu-pengumpul. Mereka bergantung pada sumber daya alam yang ada di sekitar mereka untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.

Tapi, manusia pada masa ini mulai memahami pentingnya tanaman dan mulai melakukan pengumpulan biji-bijian liar serta mencoba menanaminya.

Masyarakat pada masa revolusi pertanian paleolitik memiliki pengetahuan terbatas tentang teknik pertanian.

Mereka mencoba menanam tanaman-tanaman sederhana seperti gandum liar dan jelai.

Aktivitas pertanian pada masa ini masih bersifat subsisten, artinya mereka hanya menanam cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Selain penanaman, manusia pada masa ini juga melibatkan diri dalam pemburu-pengumpulan untuk memenuhi kebutuhan protein mereka.

Mereka berburu binatang dan mengumpulkan berbagai jenis tanaman liar untuk melengkapi konsumsi mereka.

Kehidupan manusia dalam periode ini masih sangat tergantung pada faktor alam dan tidak ada pemukiman tetap yang terbentuk.

Meskipun belum ada pasar terorganisir seperti di masa revolusi pertanian neolitik, adanya pengumpulan biji-bijian liar dan percobaan menanam tanaman menunjukkan perkembangan awal dalam bidang pertanian.

Aktivitas pertanian pada masa revolusi pertanian paleolitik memberikan dasar penting untuk kemajuan lebih lanjut dalam peradaban manusia, termasuk revolusi pertanian neolitik yang datang setelahnya.


Apa Itu Revolusi Pertanian Neolitik?

Revolusi pertanian neolitik adalah periode bersejarah yang ditandai oleh peralihan manusia dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan makanan menjadi masyarakat yang lebih menetap dengan mengembangkan pertanian sebagai mata pencaharian utama.

Periode ini merupakan tonggak penting dalam perkembangan manusia dan membawa dampak besar pada kehidupan manusia serta perkembangan peradaban di kemudian hari.

Pada masa revolusi pertanian neolitik, manusia mulai menguasai teknik-teknik pertanian yang lebih maju.

Mereka mempelajari cara membajak tanah, menanam benih, dan mengelola lahan pertanian.

Dengan begitu mereka bisa menghasilkan makanan secara berkelanjutan dan dalam jumlah yang lebih besar daripada zaman sebelumnya.

Salah satu ciri utama revolusi pertanian neolitik adalah peralihan dari gaya hidup nomaden menjadi sedentari.

Masyarakat masa itu mulai membentuk pemukiman permanen di sekitar lahan pertanian mereka.

Pemukiman ini menjadi pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan politik, serta menjadi cikal bakal perkotaan yang berkembang di masa sekrang ini.

Pertanian dalam revolusi pertanian neolitik juga melibatkan domestikasi hewan. Manusia mulai memelihara hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing.

Hewan-hewan ini memberikan sumber makanan tambahan seperti daging, susu, dan bulu. Selain itu, juga digunakan untuk membantu urusan pertanian seperti membajak ladang.

Revolusi pertanian neolitik juga membawa dampak sosial yang besar. Dengan adanya distribusi hasil pertanian, masyarakat dapat mengembangkan spesialisasi kerja mereka.

Beberapa orang dapat fokus pada pekerjaan non-pertanian seperti kerajinan, perdagangan, dan administrasi.

Hal tersebut memicu perkembangan perdagangan, pertukaran budaya, dan interaksi sosial yang lebih kompleks.

Pasar terapung di Banjarmasin pada pembahasan di atas tadi mencerminkan aktivitas perdagangan berbasis pertanian yang terjadi dalam revolusi pertanian neolitik.

Petani menjual hasil panen mereka kepada pembeli yang datang menggunakan perahu. Ini adalah contoh bagaimana kegiatan perdagangan dan pertukaran hasil pertanian menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.

Revolusi pertanian neolitik membawa perubahan yang berefek dalam cara manusia hidup dan berinteraksi.

Masyarakat berubah dari gaya hidup yang tergantung pada sumber daya alam menjadi masyarakat yang lebih terorganisir dengan basis pertanian yang kuat.

Revolusi ini membuka jalan bagi perkembangan peradaban manusia yang lebih maju di masa yang kita rasakan saat ini.


Revolusi Pertanian Pertama dan Kedua

Revolusi pertanian pertama dan kedua adalah konsep yang kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada perkembangan pertanian dalam sejarah manusia.

Tapi, terminologi ini tidak seterkenal revolusi pertanian paleolitik dan neolitik, dan dapat memiliki pengertian yang bervariasi tergantung pada konteksnya.

Secara umum, revolusi pertanian pertama merujuk pada peralihan manusia dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan makanan menjadi pertanian dalam skala yang lebih besar.

Ini terjadi pada periode yang berbeda di berbagai wilayah dunia dan tidak terkait langsung dengan satu periode waktu tertentu.

Adapun revolusi pertanian kedua, sering dikaitkan dengan penggunaan mesin dan teknologi modern dalam pertanian.

Yaitu dengan melibatkan penggunaan mesin pertanian, seperti traktor dan mesin penggiling, serta penggunaan pupuk buatan dan pestisida untuk meningkatkan hasil pertanian.

Revolusi pertanian kedua terjadi pada abad ke-18 dan ke-19 sebagai bagian dari Revolusi Industri.

Namun, terminologi revolusi pertanian pertama dan kedua tidak secara universal diterima dan sering kali digunakan secara lebih spesifik dalam konteks sejarah tertentu.

Oleh karena itu, untuk menjelaskan fenomena pasar terapung di Banjarmasin, revolusi pertanian neolitik adalah konsep yang paling tepat dan relevan.

Sekian, terimakasih dan semoga bermanfaat. . .
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama