Sodiqi.com - Sosiologi merupakan ilmu yang sangat penting dalam mengelola masyarakat dan komponennya, namun sodiologi dianggap menjadi ilmu pengetahuan yang bersifat nonetis, mari kita kupas semuanya di pembahasan kali ini.
Kenapa Sosiologi Merupakan Ilmu Pengetahuan yang Mempunyai Ciri Bersifat Nonetis?!
Soal
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai ciri bersifat nonetis karena…
A. Berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi
B. Tidak bersifat spekulatif dan menggunakan akal sehat
C. Dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya
D. Melakukan kajian tentang masyarakat berdasarkan data di lapangan
E. Tidak mencari baik buruknya fakta, tetapi menjelaskan secara analitis {alertSuccess}
Pembahasan soal dan jawaban
Pilihan jawaban yang paling tepat untuk menjawab soal pilgan di atas adalah E: tidak mencari baik buruknya fakta, tetapi menjelaskan secara analitis.Mari kita lihat masing-masing pilihan untuk memastikan kalau jawbaan E yang benar;
A. Berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi:
Walaupun banyak ilmu pengetahuan, termasuk sosiologi, yang memang berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi, namun hal ini bukan ciri yang spesifik untuk sosiologi dan bukan juga yang membuat ilmu ini bersifat nonetis.
B. Tidak bersifat spekulatif dan menggunakan akal sehat:
Meski sosiologi memang menggunakan pendekatan ilmiah dan tidak semata-mata bersifat spekulatif, namun menggunakan akal sehat bukan merupakan ciri khas sosiologi saja. Banyak disiplin ilmu lain juga berupaya untuk tidak bersifat spekulatif.
C. Dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya:
Sebagian besar disiplin ilmu, termasuk sosiologi, memang seringkali dibentuk atau dikembangkan berdasarkan teori-teori yang ada. Tapi, ini bukanlah ciri khusus yang menunjukkan bahwa suatu disiplin ilmu bersifat nonetis.
D. Melakukan kajian tentang masyarakat berdasarkan data di lapangan:
Kalau ini merupakan ciri khas sosiologi, namun tidak spesifik menjelaskan kenapa sosiologi bersifat nonetis. Selain itu, banyak ilmu lain juga melakukan kajian berdasarkan data di lapangan.
E. Tidak mencari baik buruknya fakta, tetapi menjelaskan secara analitis:
Ini adalah karakteristik sosiologi yang bersifat nonetis. Artinya, sosiologi tidak menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk, moral atau imoral. Sebaliknya, sosiologi berusaha untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial apa adanya, berdasarkan analisis yang mendalam tanpa melibatkan penilaian etis. Ini yang membedakan sosiologi dari banyak disiplin ilmu lainnya yang mungkin memasukkan unsur etika dalam analisisnya.
Jadi, berdasarkan analisa di atas, pilihan E adalah jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan tersebut.
Sosiologi Ilmu Nonetis Dalam Mengkaji Fenomena Sosial
Banyak orang mengira kalau semua ilmu pengetahuan didasarkan pada penilaian baik-buruk, moral-imoral. Sebaliknya, sosiologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang berbeda.Ilmu sosiologi mempunyai ciri khas sebagai ilmu yang bersifat nonetis. Lalu, apa yang dimaksud dengan nonetis dan kenapa penting dalam kajian sosiologi? Mari kita lihat penjelasan dibawah ini;
Pengertian Singkat Sosiologi
Pertama-tama, kita harus paham dulu apa itu sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, termasuk pola perilaku, interaksi, serta perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Para sosiolog menggunakan berbagai metode penelitian empiris dan analisis teori kritis untuk memahami struktur sosial dan aktivitas manusia.Mengapa Nonetis?
Kata nonetis berasal dari etika. Jadi, jika sosiologi dikatakan bersifat nonetis, ini berarti sosiologi tidak fokus pada penilaian etis atau moral dari suatu fenomena.Sebagai contoh, ketika sosiolog meneliti tentang perilaku menyalahgunakan gadget di kalangan remaja, mereka tidak akan fokus pada betapa buruknya perilaku tersebut. Sebaliknya, mereka akan mencari tahu mengapa perilaku tersebut muncul, apa yang menyebabkannya, dan apa konsekuensinya bagi masyarakat.
Pentingnya Pendekatan Nonetis
Lantas, mengapa pendekatan nonetis ini penting dalam kajian sosiologi? Ada beberapa alasan yang mewadahinya, antara lain;1. Objektivitas
Dengan tidak memasukkan penilaian moral atau etis, sosiologi dapat memahami suatu fenomena secara objektif. Ini memungkinkan analisis yang lebih jernih dan tidak bias.Makna Objektivitas dalam Sosiologi
Objektivitas merujuk pada upaya untuk memahami fenomena sosial berdasarkan fakta dan bukti yang ada, tanpa dipengaruhi oleh opini, keyakinan, atau prasangka pribadi peneliti. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan pengetahuan yang dapat diandalkan dan tidak berat sebelah.
Keunggulan Objektivitas
Pendekatan objektif memastikan bahwa interpretasi dan kesimpulan yang diambil dari suatu studi adalah cerminan akurat dari realitas yang ada, bukan hasil dari bias peneliti atau interpretasi yang salah.
Penerapan dalam Sosiologi
Dalam penelitian sosiologis, objektivitas membantu memastikan bahwa hasil kajian mencerminkan realitas sosial yang sesungguhnya, bukan gambaran distorsi atau interpretasi subjektif.
Contohnya, saat meneliti masalah kemiskinan, pendekatan objektif akan fokus pada data dan fakta yang ada, bukan pada pendapat atau penilaian subjektif tentang apa yang menyebabkan kemiskinan atau bagaimana cara terbaik untuk menanganinya.
2. Menghindari Stereotipe
Penilaian moral seringkali didasarkan pada norma dan nilai yang dianut oleh mayoritas masyarakat. Dengan pendekatan nonetis, sosiologi menghindari pemahaman yang bersifat stereotip dan mencari pemahaman yang lebih mendalam.Pentingnya Menghindari Stereotipe
Stereotipe adalah asumsi yang dibuat berdasarkan karakteristik kelompok tertentu, yang seringkali salah dan merendahkan. Stereotipe dapat menyebabkan kesalahan interpretasi dan mendorong prasangka.
Kelemahan Stereotipe dalam Penelitian
Mengandalkan stereotipe dalam penelitian sosiologi bisa mengakibatkan hasil kajian yang tidak akurat dan miskin dalam analisis. Contoh, berasumsi bahwa semua anggota suatu kelompok etnis memiliki sifat tertentu bisa mengaburkan variasi individu dan nuansa budaya yang kaya.
Pendekatan Nonetis dalam Menghadapi Stereotipe
Dengan mengadopsi pendekatan nonetis, sosiologi dapat memeriksa suatu kelompok atau fenomena tanpa prasangka awal, memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam dan beragam.
3. Pemahaman yang Komprehensif
Sosiologi yang bersifat nonetis mampu memberikan gambaran yang holistik, memungkinkan kita untuk melihat gambaran besar dari suatu isu, bukan hanya dari satu sisi saja.Mengapa Komprehensif Penting
Dalam menganalisis isu sosial, penting untuk memahami semua aspek dan dimensinya. Pendekatan yang terlalu sempit atau satu sisi bisa meninggalkan informasi penting yang belum diteroka.
Nonetis sebagai Kunci Pemahaman Komprehensif
Pendekatan nonetis dalam sosiologi mendorong peneliti untuk melihat isu dari berbagai perspektif dan memahami berbagai faktor yang mempengaruhinya. Sebagai contoh, saat meneliti isu migrasi, sosiolog dengan pendekatan nonetis akan mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lainnya, bukan hanya fokus pada satu aspek saja.
Hasil dari Pendekatan Komprehensif
Melalui pemahaman yang komprehensif, sosiologi dapat memberikan rekomendasi dan solusi yang lebih berwawasan dan berdasarkan pada keseluruhan gambaran isu, bukan hanya bagian tertentu.
Kesimpulan
Sosiologi dengan pendekatannya yang nonetis, memberikan pemahaman yang mendalam tentang berbagai fenomena sosial. Pendekatan ini memastikan bahwasanya analisis yang dihasilkan bersifat objektif dan bebas dari bias normatif.Dengan begitu, kita dapat memahami masyarakat dan perilaku manusia dengan lebih baik, tanpa terhalang oleh penilaian moral atau etis yang mungkin membatasi pandangan kita.
____________
This article was written to answer the question posed by adwinazirah on Brainly on Saturday, August 26, 2023