Kaidah-Kaidah Yang Digunakan Dalam Penerapan Akuntansi Agar Data Bersifat Kredibel Dan Akuntabel

kalkulator

Sodiqi.com - Akuntansi merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengolahan, dan penyajian informasi keuangan sebuah entitas. Lantas, kaidah-kaidah apa saja yang digunakan dalam penerapan akuntansi agar data yang dihasilkan bersifat kredibel dan akuntabel ?

Kredibilitas dan akuntabilitas informasi keuangan adalah dua pilar penting yang menjadi dasar kepercayaan para pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum.

Untuk mencapai kedua moral akuntansi tersebut, ada sejumlah kaidah-kaidah dasar yang harus diterapkan dalam melakukan akuntansi yang terpercaya. Berikut ini adalah kaidah-kaidah tersebut;


1. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Revenue Recognition Principle)
- Pendapatan harus diakui dan dicatat pada periode saat pendapatan itu diterima atau diperoleh.
- Beban harus diakui pada periode saat beban itu dikeluarkan atau terjadi.


2. Pengukuran Historis (Historical Cost Principle)
- Aktiva dan kewajiban harus diakui dan dicatat berdasarkan harga perolehannya.
- Nilai aktiva tidak boleh dinaikkan berdasarkan potensi kenaikan harga di masa depan.


3. Konsistensi (Consistency Principle)
- Metode akuntansi yang sama harus diterapkan dari periode ke periode sehingga informasi keuangan dapat dibandingkan secara periodik.


4. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
- Aktivitas bisnis entitas harus dipisahkan dari aktivitas pribadi pemilik atau entitas lain.


5. Kaidah Waktu (Time Period Principle)
- Laporan keuangan harus disajikan dalam periode waktu tertentu, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan.


6. Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
- Semua informasi yang relevan dan material harus diungkapkan dalam catatan kaki laporan keuangan.


7. Kaidah Keberlanjutan (Going Concern Principle)
- Asumsikan bahwa bisnis akan beroperasi untuk waktu yang tak terbatas, kecuali jika ada bukti kuat bahwa bisnis akan berhenti beroperasi.


8. Kaidah Materialitas (Materiality Principle)
- Informasi hanya perlu dicatat dan diungkapkan jika informasi tersebut dianggap memiliki dampak material atau signifikan bagi pemangku kepentingan.


9. Prinsip Kesamaan (Matching Principle)
- Pendapatan dan beban yang berhubungan harus dilaporkan pada periode yang sama.


10. Kaidah Objektivitas (Objectivity Principle)
- Informasi keuangan harus didasarkan pada bukti obyektif, bukan pada opini atau perasaan subjektif.


Dari sepuluh kaidah-kaidah dasar di atas, informasi keuangan yang disajikan diharapkan dapat mencerminkan gambaran yang sebenarnya tentang posisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan atau lembaga.

Dengan menerapkan kaidah-kaidah tersebut tentunya akan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan para pemangku kepentingan dalam menggunakan informasi keuangan tersebut untuk pengambilan keputusan yang tepat.
_____________

Sumber Bacaan:

Harahap, Sofyan Syafri. (2017). Teori Akuntansi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., & Warfield, Terry D. (2018). Akuntansi Intermediate. Edisi ke-15, Alih Bahasa: Emil Salim. Jakarta: Erlangga.

Munawir, S. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Mulyadi. (2019). Sistem Akuntansi. Edisi ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

Suwardjono. (2018). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Tjiptono, Fandy & Gregorius, Anastasia Diana. (2017). Pedoman Praktis Penyusunan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama