Pada artikel edisi ini kita akan menggali lebih dalam tentang ciri dan karakter individu yang menganut paham stoicisme, juga bagaimana hal tersebut mempengaruhi pandangan dan tindakan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Definisi Dasar Stoicisme
Sebelum membahas ciri dan karakter, penting bagi kita untuk memahami dasar dari stoicisme. Stoicisme adalah filsafat yang menekankan pada penerimaan terhadap apa yang tidak dapat diubah, dengan fokus pada pengendalian diri, kebijaksanaan, dan keberanian.Filsafat ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati diperoleh dengan menerima keadaan seperti apa adanya dan bekerja sesuai dengan alam semesta.
Ketahanan Mental sebagai Ciri Utama
Seseorang yang menganut stoicisme memiliki ketahanan mental yang kuat. Mereka cenderung menerima situasi sulit tanpa mengeluh. Ciri ini membantu mereka dalam menghadapi tekanan dan kesulitan dengan sikap tenang dan pikiran yang terkontrol.Kemampuan Mengendalikan Emosi
Seseorang yang berstoik tidak mudah terpengaruh oleh emosi negatif. Mereka belajar untuk mengendalikan emosi dan bereaksi terhadap situasi dengan logika dan pemikiran yang matang. Pendekatan ini membantu dalam mengambil keputusan tanpa dipengaruhi oleh emosi sesaat.Kemandirian dan Penerimaan
Kemandirian adalah karakter penting lainnya dari penganut stoicisme. Mereka tidak terlalu bergantung pada faktor eksternal untuk kebahagiaan atau kesuksesan. Sebaliknya, mereka berfokus pada pengembangan diri dan penerimaan terhadap apa yang tidak dapat diubah.Kepedulian Terhadap Lingkungan dan Masyarakat
Meski fokus pada pengendalian diri, individu stoik juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat. Mereka percaya dalam berbuat baik dan bertindak adil sebagai bagian dari hidup harmonis dengan alam semesta.Stoicisme mengajarkan banyak nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Individu yang menganut paham ini biasanya memiliki karakter yang tangguh, terkontrol, mandiri, dan empati terhadap lingkungan sekitar.
Menerapkan prinsip stoicisme dapat membantu seseorang dalam menghadapi tantangan dengan tenang dan bijak, sambil tetap berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Filsafat ini, meskipun kuno, tetap relevan dan dapat dijadikan panduan dalam menjalani kehidupan modern.{alertSuccess}
Fokus pada Hal yang Dapat Dikendalikan
Salah satu prinsip utama stoicisme adalah memfokuskan energi hanya pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Orang yang berstoik cenderung tidak menghabiskan waktu atau energi untuk memikirkan situasi di luar kendali mereka. Mereka memusatkan perhatian pada tindakan dan reaksi pribadi mereka, yang merupakan aspek yang dapat mereka pengaruhi.Bersikap Realistis dan Objektif
Penganut stoicisme dikenal karena pandangan mereka yang realistis dan objektif terhadap kehidupan. Mereka melihat dunia apa adanya, bukan apa yang mereka harapkan. Hal ini membantu dalam menghadapi situasi dengan perspektif yang jernih dan tanpa prasangka.Praktik Kedisiplinan Diri
Disiplin diri merupakan bagian integral dari kehidupan seorang stoik. Mereka rutin berlatih pengendalian diri, baik dalam pikiran maupun tindakan. Hal ini mencakup penguasaan atas hasrat, keinginan, dan emosi yang berlebihan. Melalui disiplin diri, mereka mencapai ketenangan batin dan kepuasan pribadi.Kebijaksanaan dan Pembelajaran Berkelanjutan
Orang yang menganut stoicisme selalu berusaha untuk belajar dan tumbuh. Mereka menghargai kebijaksanaan dan pengetahuan sebagai alat untuk memperbaiki diri. Proses pembelajaran yang berkelanjutan ini memungkinkan mereka untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan dengan cara yang lebih bijak.Ketabahan dan Kesederhanaan
Ketabahan dan kesederhanaan adalah ciri khas lain dari seorang stoik. Mereka menjalani kehidupan dengan sederhana dan tidak berlebihan, baik dalam konsumsi maupun perilaku. Ketabahan mereka dalam menghadapi kesulitan menjadi sumber kekuatan dan keteguhan hati.Kesimpulan
Filsafat stoicisme menawarkan panduan hidup yang berharga, dengan menekankan pada pengendalian diri, realisme, dan fokus pada pertumbuhan pribadi. Orang yang menganut stoicisme cenderung memiliki kehidupan yang berimbang, tenang, dan berarti.Mereka menghadapi tantangan dengan ketenangan dan kebijaksanaan, menjadikan mereka contoh ketangguhan mental dan ketabahan. Filsafat ini memberikan pelajaran berharga tentang cara hidup yang berpusat pada nilai-nilai inti manusia, yang terus relevan di dunia modern.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
DAFTAR PUSTAKA
- Ataraxia: Bahagia Menurut Stoikisme. (n.d.). (n.p.): PT Kanisius.
- Refleksi Stoikisme, Komunikasi Diri, dan Ketegangan Psikologis Manusia Era Media Sosial. (2023). (n.p.): Penerbit Salemba.
- Manusia Stoik: Sebuah Obat Depresi dan Penawar Ekspektasi yang Terlalu Tinggi. (2022). (n.p.): Anak Hebat Indonesia.
- Seni Berdamai dengan Diri Sendiri: Karena, Kita Sebenarnya Tak Perlu Berpura-pura untuk Menjadi Orang Lain. (2022). (n.p.): Anak Hebat Indonesia.
- The Philosophy of Stoic: Sebuah Obat Galau untuk Manusia-manusia Modern. N.p., Anak Hebat Indonesia, 2022.
- Terapi Penyembuhan Diri. (2023). Ukrana: Diva Press.