Prinsip Manajemen Sekolah yang Meyakini Bahwa Manusia Adalah Makhluk yang Statis, Bukan Dinamis

Sodiqi - Dalam lingkungan pendidikan, terdapat berbagai teori dan pendekatan dalam manajemen berbasis sekolah. Salah satu perspektif yang menarik untuk dibahas adalah prinsip manajemen yang beranggapan bahwa manusia merupakan makhluk yang statis, bukan dinamis.

manajemen sekolah

Pandangan tersebut, meski kurang populer di era modern yang menekankan pada pertumbuhan dan perubahan, masih ditemukan dalam beberapa sistem pendidikan. Lewat artikel pendidikan edisi kali ini kita akan menggali lebih dalam mengenai prinsip manajemen tersebut, implikasinya terhadap proses belajar mengajar, serta tantangan dan kritik yang dihadapi.

{tocify} $title={Daftar Isi}

Definisi Prinsip Statis dalam Manajemen Sekolah

Prinsip statis dalam manajemen sekolah berdasarkan asumsi bahwa karakteristik, bakat, dan kemampuan individu cenderung tetap dan tidak mengalami banyak perubahan sepanjang waktu. Menurut pandangan ini, pendidikan bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan yang sudah ada, bukan menciptakan atau menginspirasi perubahan atau pertumbuhan baru dalam diri peserta didik.


Implikasi pada Kurikulum dan Metodologi Pengajaran

Penerapan prinsip statis dalam manajemen berbasis sekolah memengaruhi kurikulum dan metodologi pengajaran. Kurikulum cenderung dirancang dengan struktur yang kaku dan uniform, dimana setiap peserta didik diberikan materi yang sama tanpa mempertimbangkan perbedaan individu secara mendalam. Metode pengajaran dominan adalah ceramah dan memorisasi, dengan asumsi bahwa informasi yang diberikan oleh pendidik harus diserap apa adanya oleh peserta didik.


Dampak terhadap Peserta didik dan Lingkungan Belajar

Pendekatan yang statis terhadap pendidikan dapat memiliki beberapa dampak negatif pada peserta didik dan lingkungan belajar. Pertama, pendekatan ini umunya tidak mengakui atau menghargai keunikan setiap individu, menyebabkan peserta didik yang tidak sesuai dengan model standar merasa terpinggirkan atau tidak kompeten. Kedua, ini dapat menghambat kreativitas dan inovasi, karena peserta didik diajarkan untuk menerima pengetahuan daripada mengeksplorasi dan mengembangkan ide baru.


Tantangan dan Kritik

Prinsip manajemen sekolah yang menganggap manusia sebagai makhluk yang statis menghadapi tantangan dan kritik yang tidak sedikit, terutama dalam konteks pendidikan abad ke-21 yang menekankan pada kebutuhan akan adaptasi dan pembelajaran seumur hidup. Kritik utama adalah bahwa pandangan ini tidak mencerminkan realitas kemampuan manusia untuk berkembang dan berubah sepanjang hidupnya. Lebih lanjut, pendekatan ini dianggap tidak mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia yang selalu berubah, dimana fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi adalah aset berharga.


Alternatif Pendekatan Dinamis dalam Pendidikan

Sebagai alternatif terhadap prinsip statis, banyak sekolah dan institusi pendidikan telah mengadopsi pendekatan yang lebih dinamis. Pendekatan dinamis mengakui bahwa peserta didik berkembang dan berubah sepanjang waktu dan bahwa pendidikan harus mendukung proses pertumbuhan ini. Ini mencakup penggunaan metode pengajaran yang berorientasi pada peserta didik, kurikulum yang fleksibel dan adaptif, serta penilaian yang mencerminkan kemajuan individu daripada perbandingan dengan standar yang kaku.


Ikhtisar

Walaupun prinsip manajemen sekolah yang menganggap manusia sebagai makhluk yang statis mungkin memiliki tempat dalam sejarah pendidikan, pendekatan ini semakin dilihat sebagai tidak sesuai dengan kebutuhan dan tantangan masa kini. Pentingnya adaptasi, pertumbuhan pribadi, dan pembelajaran seumur hidup menuntut paradigma pendidikan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap keunikan dan potensi setiap individu. Dengan memeluk prinsip-prinsip dinamis dalam pendidikan, sekolah dapat lebih baik dalam mempersiapkan peserta didik untuk keberhasilan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka, di dunia yang terus berubah.

Pada akhirnya, perdebatan antara pendekatan statis dan dinamis dalam pendidikan mencerminkan pertanyaan yang lebih luas tentang tujuan dan nilai pendidikan itu sendiri. Apakah pendidikan harus bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan potensi yang sudah ada dalam setiap individu, atau apakah harus berusaha untuk mengubah dan membentuk peserta didik sesuai dengan norma dan standar tertentu? Jawaban atas pertanyaan ini akan terus berkembang seiring dengan perubahan dalam masyarakat dan pemahaman kita tentang pembelajaran dan pertumbuhan manusia.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama