Sodiqi.com - Dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat, biasanya dibutuhkan suatu pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan. Di Indonesia, pendekatan pembangunan yang berkelanjutan sering kali menggunakan kerangka BAGJA (
Beragam, Aman, Genjah, Jaminan Kesehatan, dan Akses).
Tahapan B.A.G.J.A dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam perubahan sistem kesehatan, pendidikan, dan pembangunan sosial. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana sebuah organisasi atau lembaga pemerintah dapat merancang rencana perubahan yang efektif menggunakan tahapan BAGJA.
{tocify} $title={Daftar Isi}Definisi dan Urgensi BAGJA
BAGJA merupakan akronim dari
Beragam, Aman, Genjah, Jaminan Kesehatan, dan Akses, yang masing-masing memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
- Beragam: Mengakui dan mengintegrasikan keberagaman dalam semua aspek kebijakan.
- Aman: Menjamin setiap kegiatan dan kebijakan tidak menimbulkan risiko atau bahaya bagi masyarakat.
- Genjah: Kemampuan untuk memberikan hasil yang cepat dalam jangka pendek tanpa mengorbankan tujuan jangka panjang.
- Jaminan Kesehatan: Memastikan semua lapisan masyarakat memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
- Akses: Memperluas kesempatan bagi semua masyarakat untuk mengakses layanan dan kebijakan yang dibutuhkan.
Identifikasi Masalah dan Tujuan
Langkah pertama dalam membuat rencana perubahan adalah mengidentifikasi masalah utama yang ingin diatasi. Misalnya, dalam konteks kesehatan, masalah tersebut bisa berupa rendahnya akses ke fasilitas kesehatan berkualitas di daerah terpencil. Setelah masalah diidentifikasi, tujuan spesifik yang ingin dicapai harus ditetapkan, seperti meningkatkan cakupan layanan kesehatan primer di daerah tersebut dalam waktu tiga tahun.
Perumusan Strategi Berdasarkan Tahapan BAGJA
Beragam
Dalam konteks keberagaman, strategi yang bisa dikembangkan antara lain adalah integrasi layanan kesehatan tradisional dan modern, serta pengembangan layanan yang sesuai dengan kebutuhan demografis spesifik di daerah target. Pendekatan ini memastikan bahwa kebijakan yang dirancang mencakup kebutuhan beragam kelompok masyarakat.
Aman
Keselamatan adalah prioritas. Misalnya, dalam pengembangan fasilitas kesehatan, harus ada jaminan bahwa bangunan dan layanannya memenuhi standar keselamatan nasional dan internasional. Ini juga termasuk keamanan pasien dan data pasien yang harus dilindungi dengan ketat.
Genjah
Untuk mencapai hasil yang genjah, program harus dirancang dengan milestones yang jelas dan dapat dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan. Misalnya, mengadakan kampanye vaksinasi massal dalam waktu satu tahun atau pembangunan infrastruktur kesehatan dalam dua tahun.
Jaminan Kesehatan
Ini melibatkan perluasan cakupan asuransi kesehatan dan subsidi bagi masyarakat miskin. Strategi harus mencakup kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, penyedia layanan kesehatan, dan organisasi non-pemerintah.
Akses
Meningkatkan akses dapat dilakukan dengan membangun fasilitas kesehatan yang lebih banyak dan terjangkau di daerah yang belum terlayani serta meningkatkan kualitas dan ketersediaan transportasi publik ke fasilitas-fasilitas tersebut.
Implementasi Rencana
Setelah strategi dirumuskan, tahap implementasi melibatkan koordinasi antar berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Penting untuk memastikan bahwa semua elemen dalam rencana perubahan saling terkait dan mendukung satu sama lain. Implementasi harus diawasi dengan ketat, dan ada mekanisme umpan balik yang memungkinkan untuk penyesuaian rencana sesuai kebutuhan yang muncul.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi adalah komponen kritis dalam setiap rencana perubahan. Proses ini harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mengukur kemajuan dan efektivitas implementasi. Ini termasuk penggunaan
Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan pada tahap perumusan strategi. Evaluasi harus objektif dan melibatkan pihak ketiga jika perlu untuk memastikan transparansi.
Penyesuaian dan Skalabilitas
Rencana perubahan yang baik adalah yang dapat disesuaikan dan ditingkatkan skalanya. Berdasarkan hasil dari monitoring dan evaluasi, rencana mungkin perlu diubah untuk mengatasi hambatan atau untuk meningkatkan cakupan dan efektivitas. Proses penyesuaian ini harus didokumentasikan dengan baik untuk memastikan pembelajaran dari setiap fase.
Ikhtisar
Mengembangkan rencana perubahan menggunakan tahapan BAGJA menyediakan kerangka kerja yang komprehensif dan fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik suatu daerah atau sektor. Dengan pendekatan yang berfokus pada keberagaman, keamanan, kecepatan implementasi, jaminan kesehatan, dan akses, setiap inisiatif perubahan dapat dirancang untuk mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan. Pendekatan ini tidak hanya mendukung pembangunan yang inklusif tapi juga memastikan bahwa setiap langkah dalam proses perubahan tersebut bertanggung jawab dan efektif.