Dalam postingan edisi ini kita membahas perbedaan penggunaan tanda pisah dan tanda hubung, termasuk contoh-contoh untuk memahami cara penggunaannya secara jelas.
{tocify} $title={Daftar Isi}
Menekankan Bagian Kalimat:
Menyisipkan Informasi Tambahan:
Mengganti Tanda Baca Lain:
Menggantikan Tanda Kurung:
Menghubungkan Kata Ulang:
Menghubungkan Suku Kata pada Pemenggalan:
Menyambung Unsur Nama:
Menghubungkan Awalan/Sufiks:
Menyambung Angka dan Huruf:
Menulis Tanda Pisah dengan Tanda Hubung:
Penggunaan Tanda Pisah untuk Rentang:
Memahami perbedaan antara tanda pisah dan tanda hubung serta penggunaannya adalah kunci untuk membuat tulisan yang lebih efektif dan jelas. Penulisan yang benar tidak hanya membantu pembaca memahami pesan dengan lebih baik, tetapi juga menunjukkan keterampilan komunikasi yang baik dari penulisnya.
Jika masih bingung, penting untuk selalu merujuk pada pedoman tata bahasa yang valid dan terus melatih kemampuan menulis. Selain itu, melihat contoh-contoh penulisan profesional juga bisa membantu memahami penerapan tanda baca ini dalam konteks yang sebenarnya.
{tocify} $title={Daftar Isi}
Tanda Pisah: Penggunaan dan Contoh
Tanda pisah adalah tanda baca yang lebih panjang dari tanda hubung. Tanda ini digunakan dalam berbagai keperluan penulisan, terutama untuk menonjolkan atau mengisolasi elemen kalimat. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan umum tanda pisah:Menekankan Bagian Kalimat:
Tanda pisah bisa digunakan untuk memberikan penekanan pada bagian kalimat yang ingin ditekankan atau menambah keterangan tambahan. Contoh:
Ide dasar dari rencana ini — meskipun belum sepenuhnya disepakati — adalah mempercepat pembangunan ekonomi daerah.{alertSuccess}
Menyisipkan Informasi Tambahan:
Tanda pisah juga digunakan untuk menyisipkan keterangan atau informasi tambahan dalam kalimat yang mengganggu struktur kalimat jika dipisahkan dengan koma. Contoh:
Buku panduan ini — yang terdiri atas tujuh bab — sangat membantu dalam memahami proses produksi.{alertSuccess}
Mengganti Tanda Baca Lain:
Kadang-kadang, tanda pisah dapat menggantikan tanda baca lainnya, seperti tanda koma atau titik dua, untuk menekankan keterkaitan atau hubungan antar bagian.Contoh:
Ia memiliki beberapa pilihan — lanjutkan pendidikan, bekerja, atau berwirausaha.{alertSuccess}
Menggantikan Tanda Kurung:
Tanda pisah bisa juga menggantikan tanda kurung jika keterangan yang disisipkan ingin lebih diperhatikan.Contoh:
Tim peserta yang baru — termasuk siswa dari luar kota — berhasil mencapai babak final.{alertSuccess}
Tanda Hubung: Penggunaan dan Contoh
Tanda hubung, berbeda dengan tanda pisah, adalah tanda baca yang lebih pendek dan digunakan untuk menghubungkan kata atau bagian-bagian dalam kata. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan tanda hubung:Menghubungkan Kata Ulang:
Tanda hubung digunakan untuk menuliskan kata ulang yang tidak mengalami perubahan bentuk atau bunyi. Contoh:
Bermain-main
Jalan-jalan{alertInfo}
Menghubungkan Suku Kata pada Pemenggalan:
Saat menulis di akhir baris dan perlu memisahkan suku kata, tanda hubung digunakan untuk menunjukkan kelanjutan kata di baris berikutnya. Contoh:
Pemanfaatan teknologi informasi sangat diper-
lukan dalam bisnis.{alertInfo}
Menyambung Unsur Nama:
Tanda hubung juga digunakan untuk menyambung unsur-unsur nama diri yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah. Contoh:
Jean-Paul Sartre
Ar-Razi{alertInfo}
Menghubungkan Awalan/Sufiks:
Dalam beberapa kasus, tanda hubung digunakan untuk menyambung awalan atau akhiran dengan kata dasar. Contoh:
anti-Amerika
non-aktif{alertInfo}
Menyambung Angka dan Huruf:
Tanda hubung digunakan untuk menghubungkan angka atau huruf yang menunjukkan rentang atau kombinasi tertentu. Contoh:
2022-2024
a-z{alertInfo}
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Tanda Pisah dan Tanda Hubung
Meski tanda pisah dan tanda hubung memiliki fungsi yang jelas, keduanya seringkali salah digunakan. Berikut adalah beberapa contoh kesalahan umum dalam penulisan tanda pisah dan tanda hubung:Menulis Tanda Pisah dengan Tanda Hubung:
Karena kemiripan bentuk, banyak penulis menggunakan tanda hubung (-) ketika sebenarnya memerlukan tanda pisah (—). Misalnya:
Salah:
Proyek ini - yang sudah direncanakan sejak lama - akan segera dilaksanakan.{alertError}
Benar:
Proyek ini — yang sudah direncanakan sejak lama — akan segera dilaksanakan.{alertWarning}
Penggunaan Tanda Pisah untuk Rentang:
Tanda pisah tidak boleh digunakan untuk menunjukkan rentang angka, yang seharusnya menggunakan tanda hubung.
Salah:
Kursus akan berlangsung pada tanggal 10—15 Mei.{alertError}
Benar:
Kursus akan berlangsung pada tanggal 10-15 Mei.{alertWarning}
Ikhtisar
Tanda pisah dan tanda hubung sangat perlu kita pelajari dalam tata bahasa dan penulisan. Tanda pisah berfungsi untuk menekankan bagian kalimat, menyisipkan informasi tambahan, menggantikan tanda baca lain, atau mengganti tanda kurung. Sedangkan tanda hubung digunakan untuk menyambung kata ulang, memisahkan suku kata di akhir baris, menghubungkan unsur nama, menyambung awalan/sufiks, serta menyambung angka dan huruf dalam rentang tertentu.Memahami perbedaan antara tanda pisah dan tanda hubung serta penggunaannya adalah kunci untuk membuat tulisan yang lebih efektif dan jelas. Penulisan yang benar tidak hanya membantu pembaca memahami pesan dengan lebih baik, tetapi juga menunjukkan keterampilan komunikasi yang baik dari penulisnya.
Jika masih bingung, penting untuk selalu merujuk pada pedoman tata bahasa yang valid dan terus melatih kemampuan menulis. Selain itu, melihat contoh-contoh penulisan profesional juga bisa membantu memahami penerapan tanda baca ini dalam konteks yang sebenarnya.