Sodiqi.com - Dalam dunia biologi, cara hewan berkembang biak menjadi aspek penting yang membedakan spesies satu dengan lainnya. Reproduksi hewan dibagi menjadi tiga kategori utama: ovipar (bertelur), vivipar (beranak), dan ovovivipar (bertelur dalam, lalu beranak).
20 Contoh Hewan Ovipar (Bertelur)
1. Ayam (Gallus gallus domesticus)
Ayam adalah contoh umum dari hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar. Mereka bertelur yang kemudian dierami sampai menetas. Setiap telur ayam mengandung embrio yang berkembang dalam kondisi suhu dan kelembapan yang terjaga.
2. Katak (Anura)
Katak bertelur di air atau di tempat lembap. Telurnya berkembang di lingkungan yang basah, mendukung pertumbuhan embrio menjadi berudu yang kemudian bermetamorfosis menjadi katak dewasa.
3. Bebek (Anatidae)
Bebek bertelur di sarang yang mereka buat di dekat badan air. Telur-telur ini dierami selama beberapa minggu sebelum menetas, dan anak bebek yang menetas sangat bergantung pada ibu mereka untuk perlindungan dan pembelajaran cara mencari makan.
4. Penyu (Cheloniidae)
Penyu dikenal akan kebiasaan mereka bertelur di pantai. Mereka menggali lubang di pasir untuk meletakkan dan menutup telur mereka, yang kemudian dierami oleh panas matahari. Anak penyu menetas dan langsung berjuang menuju laut, sebuah perjalanan penuh risiko.
5. Kupu-kupu (Lepidoptera)
Kupu-kupu meletakkan telur mereka di daun yang akan menjadi makanan larva ketika mereka menetas. Setiap spesies memiliki preferensi tanaman tertentu untuk memastikan kelangsungan hidup larva.
6. Cicak (Lacertilia)
Cicak meletakkan telur mereka di tempat-tempat yang tersembunyi untuk menghindari predator. Telur tersebut akan menetas secara mandiri, dengan anak cicak yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dari saat kelahiran.
7. Burung Hantu (Strigiformes)
Burung hantu meletakkan telur mereka dalam sarang yang seringkali berlokasi di pohon atau celah-celah tinggi. Mereka dierami oleh betina sementara jantan menyediakan makanan untuk betina dan calon anak-anak mereka.
8. Pinguin (Spheniscidae)
Pinguin memiliki metode yang unik dalam mengerami telur. Mereka menggunakan kaki mereka untuk memegang telur dan menjaganya tetap hangat di antara lipatan kulit di perut mereka. Kondisi lingkungan yang ekstrem memaksa mereka untuk berkumpul bersama untuk mempertahankan kehangatan.
9. Kadal (Lacertilia)
Seperti cicak, kadal juga meletakkan telur mereka di tempat yang aman dari predator. Kadal memiliki beragam spesies yang menyesuaikan tempat peneluran mereka dengan kondisi lingkungan.
10. Rajawali (Accipitridae)
Rajawali membangun sarang besar di puncak pohon atau tebing tinggi untuk meletakkan telur mereka. Telur dierami dengan hati-hati untuk melindungi mereka dari perubahan cuaca dan predator.
11. Kura-kura (Testudines)
Kura-kura meletakkan telur mereka di lubang yang digali di tanah, seringkali jauh dari air. Seperti penyu, telur mereka dierami oleh panas alami dari lingkungan.
12. Burung Merak (Pavo cristatus)
Burung merak meletakkan telur mereka di tanah, di antara semak atau rerumputan. Telur ini dierami oleh betina, sementara jantan dengan bulu indahnya berperan dalam menarik perhatian predator sebagai bentuk perlindungan.
13. Elang (Accipitridae)
Elang menaruh telur mereka di sarang yang terletak tinggi di atas pohon atau tebing. Elang betina mengerami telur sementara elang jantan berburu dan membawa makanan.
14. Ular Sanca (Boidae)
Berbeda dengan kebanyakan ular, ular sanca meletakkan telur dan seringkali bertahan di sekitar telur tersebut untuk memberikan kehangatan dan perlindungan sampai telur menetas.
15. Angsa (Anatidae)
Angsa membuat sarang besar dari rerumputan di sekitar danau atau rawa untuk meletakkan telur mereka. Telur-telur ini dierami dengan sangat hati-hati sampai menetas, dengan kedua orang tua bergantian menjaga sarang.
16. Nuri (Psittaciformes)
Nuri bertelur dalam lubang pohon yang mereka atau burung lain telah kikis sebelumnya. Telur dierami oleh betina sementara jantan mencari makanan.
17. Burung Bangau (Ciconiiformes)
Burung bangau menggunakan sarang besar yang mereka bangun di atas pohon atau di struktur buatan manusia tinggi lainnya untuk meletakkan telur. Telur dierami selama beberapa minggu sebelum anak bangau menetas.
18. Burung Flamingo (Phoenicopteridae)
Flamingo meletakkan satu telur dalam sarang lumpur yang mereka bentuk sendiri. Sarang ini dirancang untuk melindungi telur dari banjir dan predator.
19. Serangga Tonggeret (Cicadidae)
Tonggeret meletakkan telur mereka di celah-celah pohon atau di tanah. Setelah menetas, larva menggali ke dalam tanah dan menghabiskan sebagian besar hidup mereka sebagai nimfa sebelum metamorfosis menjadi dewasa.
20. Burung Cendrawasih (Paradisaeidae)
Burung cendrawasih yang eksotis dan berwarna-warni bertelur di sarang yang dibuat di pohon tinggi. Betina mengerami telur sementara jantan menarik betina dengan tarian kawin mereka yang menakjubkan.
20 Contoh Hewan Vivipar (Beranak)
1. Manusia (Homo sapiens)
Manusia adalah mamalia vivipar yang umum di seluruh dunia. Pembuahan terjadi di dalam tubuh, di mana embrio berkembang menjadi fetus dalam rahim dan mendapatkan nutrisi langsung dari ibu melalui plasenta.
2. Gajah (Elephas maximus dan Loxodonta africana)
Gajah hamil selama hampir dua tahun, yang merupakan salah satu masa gestasi terpanjang di antara hewan vivipar. Bayi gajah dilahirkan dan langsung dapat berdiri dan berjalan mengikuti kawanan.
3. Singa (Panthera leo)
Singa, sebagai bagian dari keluarga besar kucing, berkembang biak dengan melahirkan. Anak singa lahir dalam kondisi buta dan sangat bergantung pada induknya untuk perlindungan serta asupan makanan.
4. Lumba-lumba (Delphinidae)
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang melahirkan anak hidup. Anak lumba-lumba dapat berenang hampir segera setelah dilahirkan, dan sangat bergantung pada susu ibu untuk bertahan hidup di bulan-bulan awal.
5. Paus (Cetacea)
Paus termasuk dalam kategori hewan yang melahirkan. Anak paus, yang dikenal sebagai anak paus atau calf, dilahirkan di bawah air dan dibantu oleh ibunya ke permukaan untuk mengambil napas pertama.
6. Harimau (Panthera tigris)
Harimau melahirkan antara dua hingga empat anak dalam satu kelahiran. Anak harimau dilindungi dan dirawat oleh induk betina di dalam sarang yang tersembunyi hingga cukup kuat untuk mengikuti ibunya berburu.
7. Rusa (Cervidae)
Rusa melahirkan anak, biasanya satu atau dua, di lingkungan yang tersembunyi untuk menghindari perhatian predator. Anak rusa dapat berdiri dan berjalan tidak lama setelah dilahirkan, namun tetap tinggal dekat dengan ibunya untuk mendapatkan asuhan dan perlindungan.
8. Sapi (Bos taurus)
Sapi adalah contoh lain dari hewan vivipar yang lazim di peternakan. Anak sapi biasanya berdiri dan menyusu dalam waktu satu jam setelah dilahirkan, yang penting untuk mendapatkan kolostrum—susu awal yang kaya nutrisi.
9. Kambing (Capra aegagrus hircus)
Kambing beranak satu hingga tiga anak setiap kali melahirkan. Anak kambing dikenal aktif dan lincah tidak lama setelah dilahirkan, dan membutuhkan susu ibu sebagai sumber makanan utama di awal kehidupan.
10. Anjing (Canis lupus familiaris)
Anjing, sebagai bagian dari keluarga canid, melahirkan antara tiga hingga sepuluh anak tergantung pada ras dan ukuran induk. Anak anjing dibesarkan dalam kehangatan dan keamanan sarang sampai mereka cukup besar untuk mulai menjelajah.
11. Kuda (Equus ferus caballus)
Kuda melahirkan biasanya satu anak, yang dikenal sebagai kuda muda atau foal. Foal mampu berdiri dan berlari tidak lama setelah kelahiran, kemampuan yang membantu mereka menghindari predator.
12. Babi (Sus scrofa domestica)
Babi domestik dapat melahirkan antara sepuluh hingga dua belas anak dalam satu kelahiran. Anak babi sangat bergantung pada susu ibu untuk pertumbuhan awal mereka.
13. Beruang (Ursidae)
Beruang melahirkan di dalam gua atau sarang yang mereka siapkan. Anak beruang sangat kecil dibandingkan dengan ukuran ibunya dan tidak mampu melihat atau berjalan dengan baik di minggu-minggu pertama.
14. Badak (Rhinocerotidae)
Badak melahirkan satu anak setelah masa kehamilan yang panjang, sekitar 15 hingga 16 bulan. Anak badak sangat bergantung pada perlindungan dari ibunya mengingat tingginya tingkat perburuan terhadap spesies ini.
15. Zebra (Equidae)
Zebra melahirkan satu anak yang dikenal dengan istilah foal. Foal ini biasanya mulai berjalan beberapa menit setelah kelahiran dan sangat cepat mengikuti induknya untuk menghindari pemangsa.
16. Kanguru (Macropodidae)
Kanguru memiliki karakteristik unik dengan melahirkan anak yang sangat kecil dan belum berkembang sempurna. Anak kanguru, atau joey, melanjutkan perkembangannya di dalam kantong ibunya.
17. Jerapah (Giraffidae)
Jerapah melahirkan sambil berdiri, sehingga anak jerapah jatuh dari ketinggian yang cukup signifikan saat dilahirkan. Namun, anak jerapah mampu berdiri dan berlari dalam waktu satu jam setelah kelahiran.
18. Musang (Mustelidae)
Musang termasuk hewan vivipar yang melahirkan anak dalam jumlah yang bisa mencapai delapan. Anak musang sangat bergantung pada ibu mereka untuk makanan dan perlindungan di minggu-minggu pertama.
19. Kelinci (Leporidae)
Kelinci melahirkan sejumlah anak yang dikenal sebagai kitten. Mereka melahirkan di dalam sarang yang dilapisi dengan bulu dan rumput untuk menjaga kehangatan anak-anaknya.
20. Tikus (Muridae)
Tikus dapat melahirkan hingga dua belas anak dalam satu kelahiran. Anak tikus dilahirkan buta dan tidak berbulu, dan sangat bergantung pada ibu mereka untuk kehangatan dan makanan.
20 Contoh Hewan Ovovivipar (Bertelur dalam, Lalu Beranak)
1. Hiu Hamer (Sphyrna spp.)
Hiu hamer memiliki metode reproduksi yang unik, di mana telur menetas di dalam tubuh betina dan anak hiu dilahirkan hidup. Strategi ini mengurangi risiko predasi terhadap telur di alam liar.
2. Ular Piton (Pythonidae)
Ular piton mengembangkan telurnya di dalam tubuh hingga embrio cukup matang, kemudian melahirkan anak ular yang sudah sepenuhnya terbentuk. Metode ini membantu dalam melindungi anak ular dari predator di tahap awal kehidupan.
3. Ikan Guppy (Poecilia reticulata)
Ikan guppy dikenal sebagai spesies ovovivipar, di mana embrio berkembang dalam telur yang tetap berada di dalam tubuh induk betina sampai siap menetas. Setelah menetas, anak guppy dilahirkan sebagai ikan kecil yang sudah siap berenang dan bertahan hidup secara mandiri.
4. Hiu Paus (Rhincodon typus)
Hiu paus, meski menjadi salah satu hiu terbesar, juga berkembang biak dengan cara ovovivipar. Embrio hiu paus menetas di dalam rahim dan terus berkembang hingga siap dilahirkan sebagai hiu muda.
5. Skink Biru Lidah (Tiliqua spp.)
Skink biru lidah mempunyai cara berkembang biak yang unik di antara reptil dengan menjadi ovovivipar. Mereka melahirkan anak yang telah berkembang dari telur di dalam tubuh ibu, yang memberikan peluang lebih besar bagi anak untuk bertahan hidup di habitat yang keras.
6. Boa Konstriktor (Boa constrictor)
Mirip dengan ular piton, boa konstriktor mengembangkan telurnya di dalam tubuh. Anak boa dilahirkan dengan membran tipis yang segera mereka pecahkan setelah lahir, memulai kehidupan mereka sebagai ular yang aktif dan mandiri.
7. Ikan Surga (Macropodus opercularis)
Ikan surga adalah contoh lain dari ikan ovovivipar, yang mana embrio berkembang dalam telur di dalam tubuh induk betina dan kemudian dilahirkan sebagai ikan kecil yang sudah dapat berenang.
8. Kalajengking (Scorpiones)
Kalajengking melahirkan anak-anaknya yang disebut dengan scorplings. Mereka berkembang dari telur di dalam tubuh induk dan dilahirkan sebagai replika mini dari orang tua mereka, lengkap dengan kemampuan untuk bertahan dari predator.
9. Ikan Hiu Berduri (Squalidae)
Hiu berduri menggunakan strategi ovovivipar, di mana anak hiu berkembang sepenuhnya di dalam telur yang ada di rahim ibu dan dilahirkan siap berenang dan bertahan hidup di lautan.
10. Lintah (Hirudinea)
Lintah, meskipun jarang diperhatikan dalam konteks reproduksi, mengadopsi strategi ovovivipar. Mereka melahirkan anak lintah yang sudah matang dari telur yang berkembang di dalam tubuh.
11. Ikan Kardinal Banggai (Pterapogon kauderni)
Ikan ini dikenal karena perilaku reproduktifnya yang unik di mana embrio berkembang dalam mulut jantan. Ikan jantan bertindak sebagai 'inkubator hidup', memberikan perlindungan sampai anak-anak siap untuk berenang bebas.
12. Ular Laut (Hydrophiinae)
Ular laut, yang hidup di lingkungan yang sangat berbeda dari kebanyakan reptil, juga ovovivipar. Anak ular laut dilahirkan di dalam air dan sepenuhnya mandiri, adaptasi yang penting untuk bertahan hidup di laut.
13. Hiu Gergaji (Pristiophoriformes)
Hiu gergaji membiarkan telur menetas di dalam tubuh, di mana anak hiu akan terus berkembang hingga siap dilahirkan, siap menghadapi lingkungan laut yang menantang.
14. Ikan Pipa (Syngnathidae)
Ikan pipa, termasuk kuda laut, unik karena jantan yang membawa telur. Embrio berkembang dalam kantong khusus yang dimiliki oleh jantan sampai siap untuk dilahirkan.
15. Gila Monster (Heloderma suspectum)
Reptil ini, meskipun kurang dikenal, mempraktikkan ovoviviparitas. Anak Gila monster berkembang dalam telur yang aman di dalam tubuh ibu sampai mereka siap untuk menghadapi dunia luar.
16. Ular Air Tawar (Nerodia spp.)
Ular ini melahirkan anak yang sudah berkembang sepenuhnya dari telur yang ditetaskan di dalam rahim, memungkinkan mereka untuk langsung berenang dan berburu.
17. Hiu Banteng (Carcharhinus leucas)
Hiu banteng, yang dikenal akan sifat agresifnya, juga berkembang biak dengan cara ovovivipar. Anak hiu dilahirkan siap untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras tanpa perlindungan lebih lanjut dari ibu.
18. Gecko Berjari Datar (Phyllodactylus spp.)
Gecko ini melahirkan anak yang siap untuk merangkak dan memanjat tak lama setelah lahir, menggunakan strategi ovovivipar untuk memaksimalkan kesempatan bertahan hidup anak-anaknya.
19. Lintah Darat (Xerobdella lecomtei)
Lintah darat melahirkan anak-anak yang telah berkembang sepenuhnya dari telur yang ditetaskan di dalam tubuh, siap untuk memulai hidup mereka sebagai parasit kecil.
20. Salamander (Ambystomatidae)
Beberapa spesies salamander menggunakan reproduksi ovovivipar, di mana telur berkembang sepenuhnya di dalam tubuh ibu sebelum dilahirkan sebagai salamander muda yang siap beradaptasi dengan lingkungan mereka.