Sodiqi.com - Adat Perpatih, yang berasal dari Negeri Sembilan, Malaysia, adalah sebuah sistem sosial matriarkal yang unik, berbeda dari kebanyakan adat perkahwinan Melayu yang lain.
Di awal proses pernikahan, calon pengantin pria harus melalui serangkaian adat yang menunjukkan keseriusannya dalam menjalani hidup bersama pasangannya. Proses ini tidak hanya menguji ketahanan calon pengantin pria, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga pengantin wanita.
Proses ini dilakukan dengan penuh adat dan dihadiri oleh keluarga kedua belah pihak. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya persetujuan keluarga dalam pernikahan dan bagaimana kedua keluarga akan terlibat dalam kehidupan pasangan tersebut.
Setelah akad, perayaan bisa berlangsung selama beberapa hari, dengan berbagai jenis hiburan dan jamuan makan yang disediakan untuk tamu. Perayaan ini tidak hanya merupakan momen kegembiraan, tetapi juga sebagai cara untuk memperkuat ikatan antar anggota masyarakat.
Makanan yang disajikan juga sangat khas dan penuh dengan cita rasa lokal. Hidangan-hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga melambangkan doa dan harapan untuk pasangan baru tersebut.
Pengaruh Matriarki dalam Pemilihan Pasangan
Dalam adat Perpatih, pemilihan pasangan dan pernikahan sangat dipengaruhi oleh struktur matriarki. Wanita memegang peranan utama dalam keputusan keluarga, termasuk dalam hal pernikahan. Calon pengantin pria harus mendapatkan persetujuan dari kepala adat yang biasanya adalah seorang wanita. Proses ini menegaskan peran sentral wanita dalam kehidupan sosial dan adat.Di awal proses pernikahan, calon pengantin pria harus melalui serangkaian adat yang menunjukkan keseriusannya dalam menjalani hidup bersama pasangannya. Proses ini tidak hanya menguji ketahanan calon pengantin pria, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga pengantin wanita.
Upacara Bertunang dan Hantaran
Upacara bertunang dalam adat Perpatih melibatkan pertukaran cincin dan seserahan atau hantaran. Seserahan merupakan simbol dari penghargaan dan janji yang akan dipenuhi oleh pengantin pria. Item-item dalam seserahan biasanya mencakup kain batik, perhiasan, dan barang-barang yang mencerminkan status sosial.Proses ini dilakukan dengan penuh adat dan dihadiri oleh keluarga kedua belah pihak. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya persetujuan keluarga dalam pernikahan dan bagaimana kedua keluarga akan terlibat dalam kehidupan pasangan tersebut.
Akad Nikah: Puncak Perayaan
Akad nikah adalah puncak dari seluruh proses pernikahan dalam adat Perpatih. Pada tahap ini, ijab kabul dilakukan di hadapan penghulu dan saksi-saksi. Seremoni ini biasanya dilakukan dengan sangat sederhana namun penuh makna, di mana pengantin pria menyatakan janji pernikahannya secara langsung kepada pengantin wanita.Setelah akad, perayaan bisa berlangsung selama beberapa hari, dengan berbagai jenis hiburan dan jamuan makan yang disediakan untuk tamu. Perayaan ini tidak hanya merupakan momen kegembiraan, tetapi juga sebagai cara untuk memperkuat ikatan antar anggota masyarakat.
Resepsi Pernikahan: Refleksi dari Kekayaan Budaya
Resepsi pernikahan dalam adat Perpatih umumnya mencerminkan kekayaan budaya masyarakat setempat. Musik tradisional, tarian, dan pakaian adat dipertunjukkan sebagai bagian dari perayaan. Pakaian pengantin biasanya sangat mencolok dan penuh dengan simbolik, dengan warna dan corak yang menggambarkan asal usul keluarga.Makanan yang disajikan juga sangat khas dan penuh dengan cita rasa lokal. Hidangan-hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga melambangkan doa dan harapan untuk pasangan baru tersebut.