Dampak Sistem Ekonomi Liberal terhadap Usaha Rakyat Hindia Belanda

Sodiqi.com - Kebijakan ekonomi liberal yang mulai diterapkan pemerintah kolonial Belanda di awal abad ke-20 menjadi titik balik baru dalam sejarah Hindia Belanda.

Kebijakan Tanam Paksa yang dilakukan pemerintahan kolonial pada masa Gubernur Jendral van Den Bosch berdampak pada menurunnya kesejahteraan masyarakat Hindia Belanda. Kondisi sosial ekonomi ini menjadi salah satu sebab dari diberlakukannya sistem ekonomi liberal di awal abad 20. Kebijakan ini ditandai dengan masuknya modal swasta asing di bidang industri barang dan jasa. Kehadiran industri ini berdampak pada usaha rakyat seperti ....

(A) pengangkutan gerobak yang menurun akibat penggunaan kereta api
(B) perluasan lahan pertanian tebu rakyat akibat pembukaan pabrik gula
(C) merosotnya usaha dibidang makanan akibat masuknya barang impor
(D) meningkatnya usaha pribumi akibat munculnya industri global

Persoalan

Setelah kegagalan Tanam Paksa yang menyengsarakan rakyat, Belanda membuka pintu bagi modal swasta asing untuk berinvestasi di sektor perkebunan, pertambangan, dan industri barang/jasa. 

Kebijakan ini, yang dikenal sebagai Politik Pintu Terbuka, memang menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi pemerintah kolonial, tetapi justru meminggirkan kesejahteraan pribumi.

Lukisan Pemandangan Pulau dan Kota Batavia milik Belanda untuk Perusahaan Hindia - Sumber: Paris : DaumontI. van Reyne. - London : R. Sayer, 1754, Public domain, via Wikimedia Commons

Masuknya industri asing seperti pabrik gula, teh, dan karet mengubah struktur ekonomi tradisional. Perusahaan Eropa menguasai lahan luas untuk perkebunan, sementara rakyat dipaksa menjadi buruh upah rendah.

Di sisi lain, industri barang impor (seperti tekstil, alat rumah tangga, dan makanan olahan) mulai membanjiri pasar lokal. Produk-produk ini lebih murah dan diproduksi secara massal, sehingga menggeser produk buatan tangan atau usaha kecil pribumi.

Contoh nyata adalah merosotnya penjualan kain tenun tradisional akibat persaingan dengan tekstil impor dari Eropa.

Pembahasan Jawaban

Dari opsi yang tersedia, jawaban paling tepat adalah (C) merosotnya usaha di bidang makanan akibat masuknya barang impor. Faktanya, industri asing tidak hanya mendominasi sektor perkebunan, tetapi juga membawa produk-produk makanan impor yang mengancam usaha kuliner lokal.

Masyarakat pribumi yang bergantung pada usaha seperti pembuatan tempe, kerupuk, atau gula merah kesulitan bersaing dengan harga dan kuantitas produk Eropa.

Sementara opsi (A) dan (B) kurang spesifik menggambarkan dampak langsung pada usaha rakyat, opsi (D) jelas bertentangan dengan realita sejarah—kehadiran industri global justru mematikan usaha pribumi, bukan meningkatkannya.

Ikhtisar

Kebijakan liberal akhirnya memperlebar jurang antara kepentingan kolonial dan rakyat Hindia Belanda. Meski meninggalkan jejak infrastruktur modern seperti rel kereta api, dampak sosial-ekonominya justru memicu perlawanan yang kelak menjadi bara pergerakan nasionalisme Indonesia.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama