Sodiqi.com - Sikap syaja’ah, atau keberanian yang dilandasi kebijaksanaan dan keimanan, bukan sekadar sifat untuk menghadapi situasi genting.
Lebih dari itu, syaja’ah adalah fondasi karakter yang mampu mengubah cara seseorang menjalani hidup sehari-hari.
Membiasakan sikap ini tidak hanya memperkuat mental, tetapi juga membuka pintu keberkahan dalam interaksi sosial, pekerjaan, hingga pengembangan diri.
Berikut manfaat konkret yang bisa dirasakan ketika kita konsisten melatih keberanian yang bertanggung jawab ini.
Mengatasi Rasa Takut yang Menghambat Kemajuan Diri
Syaja’ah membantu individu mengatasi rasa takut yang menghambat kemajuan diri. Setiap orang pasti pernah dihantui ketakutan, seperti takut gagal, takut dikritik, atau takut mengambil keputusan penting.Dengan membiasakan sikap berani, seseorang belajar melihat ketakutan sebagai tantangan, bukan penghalang.
![]() |
Ilustrasi Sikap Syaja'ah - Photo by Herlambang Tinasih Gusti on Unsplash |
Contoh sederhana: keberanian menyampaikan pendapat di rapat kerja atau diskusi kelompok seringkali memunculkan ide brilian yang sebelumnya terpendam. Tanpa keberanian, potensi diri justru terkubur oleh keraguan.
Meningkatkan Kemampuan Problem-Solving
Sikap syaja'ah meningkatkan kemampuan problem-solving dalam kehidupan. Syaja’ah mengajarkan kita untuk tidak lari dari masalah, melainkan menghadapinya dengan kepala dingin.Misalnya, ketika menghadapi konflik dengan teman atau keluarga, keberanian untuk berdialog secara jujur dan terbuka akan mempercepat penyelesaian.
Kebiasaan ini juga melatih nalar untuk berpikir kritis, karena keberanian harus diimbangi pertimbangan matang agar tidak berubah menjadi kecerobohan.
Memperkuat Integritas dan Prinsip
Selain itu, syaja’ah memperkuat integritas dan prinsip hidup. Dalam dunia yang penuh tekanan untuk ikut arus negatif, keberanian menjadi tameng untuk tetap konsisten pada nilai-nilai baik. Misalnya, menolak menyontek saat ujian atau bersikap jujur meski berpotensi merugi.Kebiasaan ini membangun kepercayaan diri bahwa kita mampu bertahan di jalan benar, sekalipun situasi tidak mendukung. Dampaknya, harga diri dan rasa hormat dari orang sekitar pun meningkat.
Mendorong Pertumbuhan Kepribadiaan
Tak kalah penting, membiasakan syaja’ah mendorong pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan. Keberanian mencoba hal baru (seperti belajar skill berbeda, pindah karier, atau memulai bisnis) adalah kunci eksplorasi potensi diri.Setiap langkah berani, sekalipun kecil, akan memperluas wawasan dan mengajarkan resilience (ketahanan) saat menghadapi kegagalan. Perlahan, zona nyaman akan tergantikan dengan mentalitas pembelajar yang siap menghadapi perubahan.
Membentuk Kepribadian yang Inspiratif
Terakhir, syaja’ah membentuk kepribadian yang inspiratif bagi lingkungan sekitar. Ketika seseorang terbiasa bersikap tegar dan bertanggung jawab, aura positifnya akan memengaruhi orang lain.Keluarga, teman, atau rekan kerja cenderung menilai pribadi tersebut sebagai figur yang bisa diandalkan.
Tidak hanya itu, keberanian untuk membantu orang lain (seperti membela yang lemah atau menjadi relawan) juga memperkaya makna hidup.
Ikhtisar
Membangun kebiasaan syaja’ah memang membutuhkan proses. Mulailah dari hal kecil: katakan “tidak” pada hal yang bertentangan dengan prinsip, ambil inisiatif di pekerjaan, atau hadapi percakapan sulit dengan tenang.Ingatlah bahwa keberanian sejati bukan berarti tanpa takut, melainkan kemampuan untuk bertindak meski hati berdebar. Dengan konsistensi, sikap ini akan menjadi bagian alami dari karakter, mengantarkan kita pada kehidupan yang lebih bermakna dan penuh pencapaian.